Kamis, 14 Januari 2016

SEJARAH KOPI DI DUNIA

              

Bermula DI Afrika
Era penemuan biji kopi dimulai sekitar 800SM, pendapat lain mengatakan 850SM. Pada saat itu banyak orang di Benua Afrika, terutama angsa Ethiopia, mengkonsumsi biji kopi yang dicampurkan dengan lemak hewan dan anggur untuk memenuhi kebutuhan protein dan energy tubuh. Penemuan kopi sendiri tidak sengaja, ketika pengembala bernama Khalid, seorang Abbyssinia mengamati kawanan kambing yang tetap terjaga bahkan setelah matahari terbenam, setelah memakan sejenis buah beri. Ia pun mencoba memasak dan memakannya. Kebiasaan ini kemudian terus berkembang dan menyebar ke berbagai Negara di Afrika, namun metode penyajiannya masih menggunakan metode konvensional. Barulah beberapa ratus tahun kemudian, biji kopi dibawa melewati Laut Merah dan tiba di Arab dengan metode penyajian yang lebih maju.

Penyebaran Kopi Di Arab
Bangsa Arab memiliki peradaban yang lebih maju daripada bangsa Afrika saat itu, tidak hanya memasak biji kopi, tetapi direbus untuk diambil sarinya. Pada abad ke 13, umat Muslim banyak mengkonsumsi kopi sebagai minuman penambah energy saat beribadah di malam hari. Kepopuleran kopipun turut meningkat seiring dengan penyebaran agama islampada saat itu hingga mencapai daerah Afrika Utara, Mediterania dan India.
Pada masa ini, belum ada budidaya tanaman kopi di luar daerah arab karena bangsa arab selalu mengekspor biji kopi yang infertile ( tidak subur ) dengan cara memasak dan mengeringkannya terlebih dahulu. Hal ini menyebabkan budidaya tanaman kopi tidak memungkinkan. Barulah pada tahun 1600-an, seorang peziarah India bernama Baba Budan berhasil membawa kopi fertile keluar dari Mekkah dan menumbuhkannya di berbagai daerah di luar Arab.

Kopi Mencapai Pasar Eropa
Kopi dibawa masuk pertama kali ke Eropa secara resmi pada tahun 1615 oleh seorang saudagar Venesia. Ia mendapatkan pasokan biji kopi daari orang Turki, namun jumlah ini tidaklah mencukupii kebutuhan pasar. Oleh karena itu, Bangsa Eropa mulai membudidayakannya. Bangsa Belanda adalah salah satu Negara Eropa pertama yang berhasil membudidayakannya pada tahun 1690, biji kopi dibawa ke Pulau Jawa untuk dikultivasi secara besar- besaran. Pada saat itu Indonesia masih merupakan Negara jajahan colonial Belanda.

Mecapai Ke Martinik, Perancis
Pada sekitar tahun 1714-an, Raja Perancis Louis XIV menerima sumbangan pohon kopi dari Bangsa Belanda sebagai pelengkap koleksinya di Kebun Botani Royal Paris, Jardin des Plantes. Pada saat yang sama, seorang angkatan laut bernama Gabriel Mathieu di Clieu ingin membawa sebagian dari pohon tersebut untuk dibawa ke Martinique. Akan tetapi, hal tersebut ditolak oleh Louis XIV dan sebagai balasannya, ia memimpin sejumlah pasukan untuk menyelinap masuk ke daalam Jardin de Plates untuk mencuri tanaman kopi.
Keberhasilan Gabriel Mathieu di Clieu membawa tanaman kopi martini merupakan suatu pencapaian yang sangat besar. Karena dalam hal ini budidaya tanaman kopi disana cukup baik. Hanya daalam kurun waktu 50 tahun telah terdapat kurang lebih 18 juta pohon kopi dengan varietas yang beragam. Progeny inilah yang menjadi salah satu sumber kekayaan jenis kopi di dunia

Bunga Kopi Untuk Brazil
Pada tahun 1727, pemerintah brasil berinisiatif untuk menurunkan harga pasaran kopi di daerahnya, karena pada saat itu kopi masih dijual dengan hargaa tinggi dan hanya bissa dinikmati dengan kalangan elit. Oleh karena itu pemerintah Brasil mengirimkan agen khusus, letnan colonel Fransisco de Melo Palheta untuk menyelinap masuk ke Prancis dan membawa pulang beberapa bibit kopi. Perkebunan kopi di Perancis memiliki penjagaan yang sangat ketat, sehingga hal tersebut tidak memungkinkan. Peiheta pun mencari jalan lain yaitu dengan cara mendekati istri gubernur. Sebagai hasil kerja kerasnya, ia membawa sebuah buket berisi banyak biji kopi yang diberikan oleh istri gubernur seusai jamuan makan malam. Dari pucuk- pucuk inilah bangsa Brasil berrhasil membudidayakan kopi dalam skala yang sanga besar sehingga bias dikonsumsii oleh semua orang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar